Sukses Dilaksanakan!! Pelantikan Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia Kalimantan Barat Periode 2022 - 2025 di Hotel Mercure Pontianak
Telah dilaksanakan pelantikan pengurus AMSI Tahun Periode 2022 - 2025 pada Senin, 5 September 2022 di hotel Mercure Pontianak.
Acara ini dihadiri oleh, Kementan RI, Sekda Kalimantan Barat, Bupati Landak periode 2017-2022 Dr. Karoline Margret, Gapki Kalbar, Kalpoda Kalbar, DPR RI Komisi 4 Daniel Johan, SE. MM., Akademisi Untan Prof. Dr. Edy Suratman dan seluruh tamu undangan. Kegiatan pun berlangsung lancar dan sukses.Di tempat dan waktu yang sama, juga diadakan Rapat Kerja Wilayah AMSI Tahun 2022 dan Seminar.
Dalam kegiatan ini juga dirangkaikan dengan seminar dengan tema "Tata Kelola Industri Sawit dan Komitmen Penerapan Sawit Berkelanjutan di Kalimantan Barat" dan "Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalbar" dengan menghadirkan beberapa narasumber.
Salah satu narasumber dari Akademisi Untan Prof. Dr. Eddy Suratman menyampaikan materi, Keberlanjutan Industri Sawit sebagai pertumbuhan ekonomi Kalbar.
Eddy Suratman mengatakan, setelah beberapa waktu menikmati harga komoditi Kelapa Sawit yang cukup tinggi ternyata harga komoditi perkebunan saat ini mulai cenderung mengalami penurunan dan hal ini mengakibatkan nilai tukar petani mulai menurun.
"Ekonomi kita memang mulai pulih namun ada tekanan harga yang cenderung menurun paling cepat yakni disektor perkebunan. Turunnya harga tersebut dikarenakan digereknya harga CPO internasional," katanya.
Eddy Suratman menjelaskan pemulihan ekonomi Kalbar sangat ditopang oleh sektor perkebunan, pertumbuhan ekonomi Kalbar saat ini mencapai 4,45 persen ditriwulan kedua tahun 2022 dan sekitar 0,93 persen dari 4,45 tersebut merupakan kontribusi sektor perkebunan.
"Jadi hampir 1 persen dari 4,45 persen merupakan kontribusi sektor perkebunan dan kalau dilihat dari total perekonomian Kalbar saat ini ada sekitar 11,74 persen kontribusi sektor perkebunan, sektor perkebunan di Kalimantan Barat kontribusinya lebih dari tiga kali lipat sektor Perternakan," jelasnya.
"Kontribusi sektor perkebunan yang paling besar khususnya komoditi Kelapa Sawit bisa dilihat dari luas lahan, produksi maupun nilai," tambahnya.
Eddy Suratman juga mengatakan masalah cenderungnya penurunan harga pada saat ini bisa diperkecil jika proses industrialisasi berjalan normal.
"Tidak akan meningkat kontribusi sawit dalam menopang perekonomian jika industrialisasi tidak menjadi komitmen bersama untuk dilakukan sekarang dan dimasa depan. Jadi kedepannya industrialisasi sangatlah penting," pungkasnya.